Kerajaan Demak merupakan salah satu kerajaan Islam terbesar dan paling berpengaruh dalam sejarah Indonesia. Kerajaan ini dianggap sebagai kerajaan Islam pertama di Pulau Jawa, yang memainkan peran penting dalam penyebaran agama Islam, perkembangan budaya, politik, dan ekonomi masyarakat Nusantara. Meski tidak bertahan lama dibandingkan kerajaan Hindu-Buddha sebelumnya, pengaruh Demak memberikan fondasi kuat bagi kerajaan-kerajaan Islam yang muncul setelahnya.
Di artikel ini, kita akan membahas sejarah berdirinya Kerajaan Demak, tokoh-tokoh pentingnya, sistem pemerintahannya, serta bagaimana Kerajaan Demak memberikan pengaruh besar terhadap perkembangan Islam dan budaya di Indonesia.
Awal Berdirinya Kerajaan Demak
Kerajaan Demak muncul pada akhir abad ke-15 M, tepatnya setelah kekuasaan Majapahit mulai melemah. Banyak sejarawan berpendapat bahwa Demak didirikan oleh seorang bangsawan bernama Raden Patah, yang diyakini merupakan keturunan dari Majapahit dan memiliki darah campuran Jawa serta Arab.
Letak kerajaan ini berada di wilayah Demak, Jawa Tengah, yang pada masa itu merupakan pusat perdagangan penting di pesisir utara Pulau Jawa. Kondisi geografis ini membuat Demak berkembang pesat karena menjadi jalur perdagangan internasional, termasuk hubungan dagang dengan Gujarat, Tiongkok, Arab, dan bangsa Eropa yang mulai memasuki Nusantara.
Peran Wali Songo dalam Berdirinya Demak
Kerajaan Demak tidak dapat dipisahkan dari peran para ulama besar Islam di Jawa yang dikenal sebagai Wali Songo. Para wali ini berperan tidak hanya dalam penyebaran agama, tetapi juga dalam pembentukan struktur pemerintahan dan strategi pengaruh politik.
Masjid Agung Demak, salah satu peninggalan terpenting kerajaan ini, diyakini dibangun dengan dukungan Wali Songo, terutama Sunan Kalijaga dan Sunan Ampel. Tiang saka guru masjid yang terbuat dari kayu tatal menjadi simbol persatuan dan kreativitas masyarakat pada masa itu.
Masa Kejayaan Kerajaan Demak
Masa kejayaan Demak mencapai puncaknya pada masa pemerintahan Raden Patah dan penerusnya, yaitu Sultan Trenggana. Di bawah Sultan Trenggana, wilayah kekuasaan Demak semakin luas dan mencakup:
- Pesisir Jawa Tengah
- Sebagian Jawa Timur
- Banten dan Sunda Kelapa (yang kemudian menjadi Jayakarta/Jakarta)
Penaklukan Sunda Kelapa dapat dikatakan sebagai salah satu peristiwa terbesar dalam sejarah Demak. Kota pelabuhan itu kemudian diberi nama baru, yaitu Jayakarta, yang menjadi awal terbentuknya kota Jakarta sekarang.
Pada masa Trenggana pula, Demak mulai menunjukkan kekuatan militer yang sangat besar dan menjadi kerajaan Islam dengan kekuatan politik dominan di Pulau Jawa.
Kehidupan Ekonomi, Sosial, dan Budaya
Sebagai kerajaan maritim, perekonomian Demak sangat bergantung pada perdagangan. Hasil bumi seperti lada, rempah-rempah, dan beras menjadi komoditas utama yang diperdagangkan dengan pedagang asing.
Dari sisi budaya, Demak berperan dalam membentuk identitas baru masyarakat Jawa yang mulai beralih dari tradisi Hindu-Buddha ke Islam. Namun, proses ini dilakukan dengan pendekatan yang lembut melalui akulturasi budaya.
Contohnya:
| Unsur Tradisi | Bentuk Akulturasi di Era Demak |
|---|---|
| Seni Wayang | Hadirnya wayang bernafaskan Islam oleh Sunan Kalijaga |
| Bangunan | Arsitektur Masjid Agung Demak masih memakai bentuk atap joglo |
| Upacara Tradisi | Sekaten sebagai media dakwah Islam |
Proses integrasi budaya ini membuat Islam diterima secara damai di Jawa dan menjadi agama mayoritas hingga saat ini.
Kemunduran dan Runtuhnya Kerajaan Demak
Meski besar, masa kejayaan Demak tidak berlangsung lama. Setelah Sultan Trenggana wafat, kerajaan mengalami konflik internal mengenai perebutan kekuasaan.
Tokoh seperti Arya Penangsang dan Joko Tingkir (Hadiwijaya) terlibat dalam pertempuran yang menyebabkan melemahnya dominasi Demak.
Pada akhirnya, Joko Tingkir memindahkan pusat pemerintahan ke Pajang, sehingga Kerajaan Demak perlahan hilang dari panggung kekuasaan dan digantikan oleh Kesultanan Pajang.
Pengaruh Kerajaan Demak terhadap Nusantara
Meskipun kerajaan ini runtuh, pengaruhnya tetap sangat besar. Berikut beberapa kontribusi penting Demak:
✔ 1. Penyebaran Islam Secara Masif
Demak menjadi pusat dakwah Islam yang strategis, menyebarkan agama ke berbagai wilayah Nusantara seperti Sumatera Selatan, Kalimantan, hingga Sulawesi.
✔ 2. Pembentukan Kota-Kota Penting
Demak turut memengaruhi berdirinya kota-kota besar seperti:
- Banten
- Cirebon
- Jayakarta (Jakarta)
- Jepara
Kota-kota ini kemudian menjadi pusat perdagangan dan pemerintahan Islam berikutnya.
✔ 3. Pembentukan Identitas Budaya Islam Jawa
Model budaya Islam Jawa yang masih terasa hingga saat ini—seperti tradisi Sekaten, arsitektur masjid, hingga seni wayang bernilai dakwah—berakar dari era Demak.
Warisan Bersejarah yang Masih Bertahan
Beberapa peninggalan Kerajaan Demak yang masih dapat dilihat hingga kini antara lain:
- Masjid Agung Demak
- Makam Sultan Trenggana dan Raden Patah
- Artefak sejarah di Museum Masjid Demak
- Tradisi Sekaten
Semua ini menjadi bukti sejarah perkembangan Islam dan peradaban di Jawa.
Kesimpulan
Kerajaan Demak adalah tonggak penting dalam sejarah Indonesia. Sebagai kerajaan Islam pertama di Jawa, Demak tidak hanya membangun kekuatan politik dan militer, tetapi juga menyebarkan nilai-nilai Islam melalui budaya, pendidikan, dan perdagangan. Walau kerajaan ini tidak bertahan lama, pengaruhnya terus diwariskan dalam bentuk budaya, tradisi, dan perkembangan kerajaan Islam berikutnya.
Dengan jejak sejarah yang begitu besar, Kerajaan Demak layak dikenang sebagai salah satu pilar pembentukan identitas bangsa Indonesia.